Rabu, 21 Januari 2015

Zombie Pagi Ini

Aku di pagi ini seperti zombie. Badan di depan komputer, setengah nyawa terbawa kantuk, setengah semangat tertelan sepi, setengah hati tertinggal di alam mimpi.
Mengapa mata tak mau terpejam ketika dia sudah lelah? Mengapa otak menahan kantuk untuk bersemayam dalam tidur?
Hati. Salahkan hati. Dia yang punya andil paling besar di antara mereka. Dia yang membanjiri mata dengan air. Dia yang memenuhi otak dengan pemikiran.
Tapi hati menyangkal. Salahkan juga mata. Mengapa mata mau terhasut olehku? Itu salahnya sendiri. Siapa suruh mata nekad terbuka untuk melihat sesuatu yang tak perlu.
Salahku? Aku hanya diperintah otak. Tugasku meneruskan kemauan si otak. Salahkan dia. Mana mungkin aku berkuasa atas diriku. Otak yang salah. Mengapa dia terus ingin tahu. Mengapa dia terus berpikir. Aku pun terganggu ketika tiba-tiba dalam tidurku otak membangunkanku dengan mimpi buruknya. Salahku kah?
Terus saja menyalahkanku. Terus saja berkata aku yang punya kendali. Tak tahu kah kalian bahwa aku berpikir karena diintimidasi oleh hati? Aku tak punya rasa. Jika aku ingin tahu, siapa yang membuatku merasakan? Bukankah hati? Aku pun lelah. Mengapa aku harus berpikir? Mengapa aku harus merasa?
...
Kita memang salah. Kita yang membuatnya seperti zombie. Lihatlah matanya. Menghitam di seputarannya. Lihatlah hatinya. Sekali sentuh pasti akan hancur. Lihatlah otaknya. Tak bisa fokus dengan pekerjaannya. Otaknya memikirkan hatinya. Dia adalah kita.
...
Hati, otak, mata, bekerja samalah, aku mohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar