Selasa, 29 Januari 2013

Doa Untuk Rindu.

Sudah lama tak menulis. Aku rindu.

Pagi ini aku bertemu rindu dalam percikan hujan.
Wangi tanah basah, segarnya daun hijau.
Melewati hari-hariku yang penuh dengan pemikiran.
Akhirnya aku sampai padamu.

Sekeras batu, setajam pedang.
Sesunyi malam, secerdik ular.
Semuanya masih terbungkus dalam balutan misteri.
Hadiah tanpa nama tergeletak di depan pintu.

Semua masih samar.
Berselimut kabut, bercadarkan embun.
Dingin, tersembunyi, tapi tak akan lama.
Hingga mentari pagi terusik oleh wangi bunga dan dupa.

Aku memanjatkan doa.
Mengirimmu sebongkah kata.
Menyebutmu dalam lantunan harap.
Biar terbuka semua tabir.
Biar terlihat jelas semua jalan.
Agar hadiah tak berupa misteri.
Agar hangat tak tersembunyi.

Rindu. Ini doaku. Amin.