Selasa, 13 Desember 2011

sebuah permainan...

tau kah kamu, jika ini semua hanya sebuah permainan?
permainan yang dapat membuatmu tertawa ataupun menangis...

kondisi sekarang ini adalah permainan. permainan antara manusia, waktu, dan rasa.
aku adalah mainan. dan kamu salah seorang pemain dalam permainan ini.

waktu itu, kamu berjalan-jalan berkeliling kota hidupmu. dalam perjalananmu, kamu melewati etalase-etalase toko kehidupan. ada toko baju sandiwara, ada toko sepatu harapan, ada juga toko mainan kesenangan. kamu berhenti sejenak memandang etalase toko itu. terlihat seperti ada yang menarik di dalam sana. kamu melangkah masuk. memilih-milih beberapa mainan. dan akhirnya memutuskan untuk mengambil sebuah mainan. itulah aku. aku yang berhasil menarik perhatianmu. entah karena apa.
ternyata tak cukup susah untuk membawa pulang mainan dari toko mainan tersebut. cukup dengan sebuah janji untuk merawat mainan yang telah diambil.

seperti layaknya seorang anak kecil mendapatkan mainannya, kamu demikian juga. mainan yang baru itu kamu sayang-sayang, kamu pandangi, kamu bawa ke mana-mana, seolah-olah tak ingin terpisah dengan mainanmu. mainanmu pun mulai menyayangimu. mulai tertawa bersamamu. mulai memberikan kesukaan bagimu.
sang rasa mulai memainkan perannya. si mainan terus memupuk rasa itu hingga berakar dalam memorinya. si mainan telah menanamkan rasa terlalu dalam, memupuknya, dan memelihara rasa itu.

tak terasa, waktu pun berjalan mengikutimu yang berjalan bersama peran sang rasa. perlahan, kamu mulai jenuh bermain dengan mainanmu. dan waktu terus membujuk kamu melakukan aktivitas lain agar kamu mulai meninggalkan sang rasa. dan benar saja. kamu terlarut dalam arus waktu. mulai meninggalkan mainan dengan rasa yang terus tumbuh. kamu mulai meninggalkan janjimu.

kini, sang waktu dan sang rasa telah bersepakat untuk memisahkan kamu dari mainanmu. yang tertinggal kini adalah sebuah mainan dengan penuh luka. lusuh dan kotor. dia menantimu pulang. tapi dia hanya bisa berharap ada keajaiban. atau....kalau pun kamu tak akan kembali, si mainan berharap masih ada yang akan memungut dan membersihkannya, merawatnya dan mengasihinya.

ya, ini semua hanya permainan. dan sebaiknya tak melibatkan rasa dalam permainan ini.

Kamis, 08 Desember 2011

menunggu...tunggulah...

sore ini, pertama kalinya aku memutar banyak lagu lewat komputer kantorku. sebelum-sebelumnya tak akan selama dan sebanyak ini.
bukan...bukan karena aku tak suka musik.
aku suka musik. tapi aku terlalu malas memindahkan lagu-lagu ke komputerku ini.

dan sore ini, komputerku ini memutar lagu-lagu dari christina perri. berulang-ulang.
hahh...lagu-lagu patah hati. lagu-lagu ditinggalkan. lagu-lagu kesendirian.
entah kenapa aku suka mendengarnya. entah mengapa aku suka lirik lagu-lagu ini.
sangat mengena.
yah...mungkin karena saat ini aku sedang dalam masa-masa tak enak hati. umm....mungkin lebih tepat dibilang sakit hati.
jika aku mau melihat lagi, ternyata di sini tertinggal banyak luka. luka yang mungkin kubuat sendiri.
ya, aku tak menyalahkanmu. mungkin aku lah yang mebuat lukaku ini. ya, aku sendiri yang membuatnya.
aku terlalu sering terkenang akanmu. memoriku terlalu pandai untuk menyimpan segala yang kulalui bersamamu.
bayangkan saja, ketika aku mebuka laci mejaku dan aku menemukan sebotol multivitamin, aku teringat akanmu.
ketika aku melihat nama jalan di kota ini, aku teringat akanmu. kamu berjanji akan mengantarkanku melihat jalan itu...waktu itu, tidak untuk sekarang.
haah...begitu banyak kenangan yang tersimpan di otakku ini. kenangan yang sangat manis. dan ketika aku mengingatnya kembali, aku merasakan sebuah rasa sakit. itulah rasa sakit yang aku buat sendiri. luka yang aku buat sendiri.

hmmm...aku pun tak tau sampai kapan kamu akan ada di memoriku ini. akan ada di hatiku ini.
yang aku tau sampai sekarang ternyata aku masih mempunyai rasa yang sama dengan waktu itu. itu saja yang kutau.
aku berusaha untuk menghilangkanmu dari kenanganku. menghapuskan namamu dari hatiku.
tapi itu susah. sangat susah.
tapi aku percaya, seperti yang sudah-sudah, aku pasti bisa melewatinya. mungkin kali ini butuh waktu yang lebih lama dan energi yang lebih besar untuk melewatinya. tapi aku yakin aku sanggup. karena aku bukan cewek yang gampang menyerah. Tuhan yang membuatku seperti itu.

saat ini aku akan menunggu sampai waktu itu tiba. waktu di mana badai akan berhenti. waktu di mana pelangi akan muncul. dan taman bunga akan bersemi kembali.
tunggulah.

Selasa, 06 Desember 2011

pekat

hatiku berjalan menuju ke antah berantah...


...
hitam...keras...dan pahit...
rasanya terlalu pekat...
entah karena marah, entah karena kecewa...yang pasti rasa ini pedih dan pekat...

terus berjalan dan mencoba tegar...
meninggalkan setiap kenangan indah...setiap rasa manis yang pernah tercecap...

...
jauh...aku sudah jauh berjalan meninggalkan rasa manis itu. mungkin aku sudah lupa bagaimana rasa manis itu. mungkin aku sudah mati rasa.
apa itu manis, apa itu pahit?
ah, rasanya sama saja...
bibirku tersenyum, mulutku tertawa...tapi itu palsu...
senyum dan tawaku adalah tamengku. tameng untuk melindungi hatiku yang rapuh. untuk menyembunyikan hatiku yang hampir mati.
...

aku semakin jauh berjalan dalam kegelapan ini. kepekatan yang tak tau di mana ujungnya.
sekelilingku terasa hambar, tak berbumbu. hanya bertabur rasa pahit.
semakin hari, hati ini kurasakan semakin keras. keras dan gersang. keras dan menjadi cadas.

hati ini sedang tak bisa ditanami.
hati ini sedang tak mau memberi kesempatan untuk tumbuh.
hati ini hanya bisa mematikan.

...

Sabtu, 12 November 2011

menunggu di bangku taman...

menunggu itu berarti belajar sabar...
menunggu itu berarti belajar mengerti...

...

aku duduk di sebuah bangku taman. taman ini cukup rindang dan sejuk. di sini, aku menunggumu.
aku mengenakan baju terbaikku saat itu. aku membawa bekal buku untuk menemaniku ketika aku menunggumu.
banyak orang lewat. banyak orang melihatku.
berbagai macam manusia dengan keunikannya. berbagai manusia denga kesibukannya.

beberapa jam berlalu. aku masih menunggumu.
rasa sayangku membuatku berharap kau akan datang.
rasa sayangku menguatkanku ketika aku mulai lelah menunggumu.
aku berpikir. mengapa kau lama tak datang.
ah, mungkin kesibukanmu menahanmu.
aku belajar berpikir baik.
aku belajar sabar.

hari sudah mulai siang. matahari mulai terasa panas.
namun aku masih duduk di sini. menunggumu.
panas siang ini membuatku haus.
seseorang datang menghampiriku. menawarkan kesejukan sebuah minuman untukku. gratis. "sebagai hadiah kecantikanmu" katanya.
pemuda itu kemudian duduk di sampingku. mengajakku berbincang. banyak. sangat banyak.
namun kemudian pemuda itu harus pergi. meninggalkanku.
kini aku sendiri lagi.
masih menunggumu.

sore sudah mulai menampakkan dirinya. aku masih duduk menunggu.
tak tau apa  yang membuatku menunggumu. tapi aku masih menunggu.

malam mulai merayap.
aku harus pulang, pikirku.
tapi aku akan menunggumu.
besok, ketika pagi mulai menyapa, aku akan kembali ke bangku taman ini. duduk manis di sini. menunggumu.

...

saat ini mungkin kita belum bisa berjumpa.
saat ini mungkin masih banyak hal yang akan membuat kita belajar. belajar untuk mempersiapkan diri kita masing-masing. mempersiapkan diri untuk menjadi sesuatu yang tepat pada waktu yang tepat. pada saat nanti kita bertemu.
ya, nanti pasti kita akan bertemu.
entah, hari ini, entah besok, entah lusa...entah kapan...
tapi percayalah...aku menunggumu di bangku taman ini...
menunggumu sebagai wanita...
menunggumu sebagai seorang yang disiapkan Tuhan. HANYA UNTUKMU.

Selasa, 08 November 2011

biarlah tingal sepenggal...

pagi ini mendung...

pagi ini hati ku bersuka cita...entah karena apa...
tapi ketika aku tiba-tiba mengingatmu kembali, hatiku menjadi mendung...sama seperti pagi ini...

aku berharap di tengah mendung yang menggantung ini, masih ada berkas-berkas cahaya matahari yang menghangatkan..
aku berharap masih ada sepenggal cinta tertinggal di hatimu...
biarlah itu sepenggal, asal tetap tersimpan...
biarlah itu sepenggal, asal itu untukku...
biarlah sepenggal...karena itu sudah cukup menguatkanku...

Kamis, 27 Oktober 2011

hujan pagi...

pagi ini denpasar diguyur hujan...hujan yang sudah lama dinantikan...
ya, beberapa hari atau minggu ini udara di denpasar sangat sangat panas dan gerah...siang, malam, sama saja...panas dan gerah...
pagi ini mendung...mendung pembawa hujan...
...
hatiku pagi ini sama seperti cuacanya...tidak cerah...
aku lebih memilih kata tidak cerah untuk menggambarkan hatiku, karena kupikir hatiku tak terlalu suram seperti mendung pagi ini...
namum aku berharap hati yang tidak cerah ini akan membawa kesejukan dalam hidupku...
aku ingin melangkah, meninggalkan semua kenangan dan harapanku akanmu...
aku berpikir, kamu sudah tidak ingin ditunggu lagi olehku,,,jadi...mengapa aku harus menunggumu?
jika yang ditunggu sudah tak ingin ditunggu, mengapa harus menyia-nyiakan waktu untuk menunggu?
kamu pun ingin aku untuk membuka hati jika ada yang lain...jadi...apakah aku akan selalu menutup hati untuk orang lain karena mu?
...
kadang aku merasa ini semua tak cukup adil buatku...
mengapa? mengapa? dan mengapa?
pertanyaan mengapa ini sangat sering muncul di pikiranku...dan itu sangat banyak...
mengapa aku harus bertemu denganmu?
mengapa kamu dulu mengejarku?
mengapa aku cepat untuk menaruh hatiku padamu?
mengapa semua hal indah berlalu begitu saja, seolah-olah tak pernah ada?
mengapa kamu cepat sekali memutuskan hubungan kita?
mengapa tak ada penjelasan dan alasan yang cukup kuat untuk keputusanmu itu?
mengapa kamu begitu keras kepala?
hahhh....mengapa?
...
tapi kadang memang harus melalui banyak hal untuk mendapatkan sesuatu yang sangat berharga...
mungkin dirimu belum terlalu berharga buatku...
mungkin memang kita tak bisa bersama-sama...
mungkin...Tuhan memang menginginkan kita seperti ini..

ah, bukan...bukan aku menyalahkan Tuhan...
aku hanya ingin bilang, Tuhan punya rencana...dan aku pastikan itu rencana yang indah...sangat indah..
namun, terkadang kita harus lewat jalan yang sulit untuk menikmati keindahannya...
ya, pasti akan indah pada waktuNya...

hal yang tidak mengenakkan, tidak berarti itu tidak baik...
tetaplah percaya, Dia sudah menyediakan...

Senin, 10 Oktober 2011

sebuah penantian...

dalam lelahku aku berjalan...
dalam diamku aku bersedih...
tak tau arah, tak tau ujung pemikiranku ini...
air mataku menetes satu per satu mengiringi kepergianmu..
entah untuk sementara, atau untuk selamanya engkau menghilang dari keseharianku...

aku lelah menangis...
aku lelah bersedih...

aku masih ingin menunggumu..

...

aku duduk dalam hujan...
menunggu engkau wahai pangeran...
entah sampai kapan ragaku mampu menunggu...
entah sampai kapan jiwaku mampu bertahan...

jika nanti engkau mendapati aku tak lagi duduk di sini untuk menanti...
itu bukan karena aku tak sabar untuk menanti..
itu bukan karena aku lebih memilih meninggalkanmu untuk yang lain..
tapi mungkin itu karena aku sudah tak sanggup lagi...

ragaku boleh lelah...
jiwaku boleh layu...
tapi cinta yang pernah ada untukmu ini, akan tetap tersimpan di hati...
tersimpan dalam kotak kenangan..

dan jika cinta itu sudah tak boleh diberikan untukmu,
aku akan mengunci rapat-rapat kotak kenanganku untukmu...

namun...
sampai saat ini...dan mungkin sampai beberapa waktu ke depan...
aku berani memastikan bahwa kotak kenangan untukmu masih belum memiliki kunci..

holong do rohaku tu ho, hasian...

Sabtu, 08 Oktober 2011

sebuah ucapan syukur...

jika langit terlihat hitam pekat, seolah-olah akan terjadi badai, dan itu membuatmu takut...tak apa...
berusahalah untuk tetap percaya bahwa sinar cerah sang mentari akan menghilangkan kegelapannya...kehangatan mentari akan menyingkirkan dinginnya badai itu...
badai harus tetap kamu alami...badai harus tetap kamu rasakan...tapi percayalah...itu  akan mebentukmu...menjadi sesuatu yang lebih baik...
kesakitanmu akan membantumu untuk lebih kuat...
keterbatasanmu akan mengajarmu untuk mengandalkanNya...
ketulusanmu akan membuatmu bertahan...
pengharapanmu tidak akan sia-sia sepanjang kamu berharap padaNya...

dan percayalah...
Tuhan yang Maha Kasih, yang akan meberi yang terbaik buat anakNya, sedang melakukan suatu rencana yang terbaik pula untukmu...
ingatlah...
kesakitanmu tak seberapa dibandingkan dengan kasihNya..
tetaplah berharap...
Tuhan memberkati...

Jumat, 07 Oktober 2011

kisah kopi pagi hari...

...
arrgghh....sakit sekali kepalaku...
aku berusaha membuka mataku pagi ini. Namun rasa pening ini membuatku mengurungkan niatku dan kembali memejamkan mataku. Kepalaku terlalu sakit untuk kupaksakan bangun. Dan akhirnya aku kembali memejamkan mataku dan berusaha untuk tertidur lagi.
...
hmm...sinar matahari sudah mulai masuk ke kamarku dari celah-celah gorden biruku. ternyata hari sudah mulai siang. dan kepalaku masih terasa sakit. tapi akhirnya aku memaksakan diriku untuk beranjak dari tempat tidurku. awalnya aku hanya duduk sambil menyesuaikan keseimbanganku sebelum mulai melangkah. dan sekarang aku sudah berada di dapur kecilku. aku membuka lemari gantung kecil di atas kompor. mengambil bbuk kopi kesukaanku, mengambil beberapa sendok teh bubuk tersebut dan menambahkan creamer dalam cangkirku.
bau harum kopi ini membuatku sedikit relaks. dan setidaknya mengurangi sedikit sakit di kepalaku.
aku duduk di kursi malasku dan mulai menikmati kopiku sambil mengingat-ingat kejadian semalam. kejadian yang kupikir menjadi salah satu sebab munculnya rasa sakit di kepalaku.
...
malam itu aku terlalu lelah untuk menunggu. menunggu seseorang yang sangat aku cintai pulang dari tempat kerjanya. seorang yang gila kerja. ya, kegilaan pada pekerjaannya itu lah salah satu pemicu pertengkaran  kami.
kekasihku adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan ternama. dia adalah seorang yang rajin dalam melakukan pekerjaannya. dan saking rajinnya, dia sering sekali pulang larut bahkan pagi. huhh...menyebalkan.
bukan aku tak suka dia bekerja keras, tapi aku juga ingin mendapatkan sedikit dari waktunya untuk kebersamaan kami.
ah, ya...mungkin kau pikir aku ini seorang yang egois. tapi ini lah yang kurasa. kekasihku terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai-sampai aku merasa dia lebih mementingkan pekerjaannya dari pada hubungan kami.
bagaimana mungkin suatu hubungan akan terus berjalan jika tak ada komunikasi??
sudah beberapa hari ini kekasihku tak sempat meneleponku. sms pun dapat dihitung dengan jari. apalagi waktu untuk bertemu...jangan terlalu berharap.
dan semalam...adalah puncak dari kelelahanku menunggunya. aku sudah menunggu dengan kelelahanku untuk sebuah balasan sms darinya. tapi balasan itu mengecewakanku. dia hanya membalas bahwa dia sudah sampai di rumahnya dan tak bisa menelepon.
hahh??sia-sia lah aku menunggu.
padahal esok harinya adalah hari libur buat kami berdua. namun, libur kali ini pun akan dia habiskan bersama temannya.dan itu menjadi penyebab lain kekesalanku.
aku tak bisa melakukan apa pun dengan kekesalanku ini. aku hanya bisa mengirimkan sms untuknya dengan isi bahwa aku merasa sangat sedih karena dari 24 jam waktu nya, aku tak bisa mendapatkan 5 menit untuk mengobrol.
aku hanya bisa menangis di kamar. ditemani malam yang sepi. menangis untuk beberpa lama. menangis karena tak tau lagi harus berbuat apa. aku terlalu kesal. tetapi aku terlalu sayang kepada kekasihku ini.
dan pagi ini aku bangun dengan sisa-sisa tangisku semalam. sisa kesakitanku.
...
kembali meneguk kopiku dan mulai berpikir...ternyata suatu hubungan tidak cukup hanya didasarkan oleh cinta, tetapi juga komunikasi yang baik dan waktu yang berkualitas.
...
tegukan terakhir dari kopiku membuatku sadar. aku tak boleh hanya duduk di sini. aku harus mengambil keputusan. meninggalkan sakitku dan meninggalkannya. berhenti untuk mengharapkan waktunya. atau tetap berusaha mengertinya.
...
aahh...ternyata cinta membutuhkan banyak pengorbanan...
tapi aku tetap mencintaimu, kekasihku..

Kamis, 30 Juni 2011

gadis bodoh-tangis dalam hujan

tap....tap...tap....tap...brakkk.....
suara kaki yang berlari menaiki tangga dan diakhiri dengan bantingan pintu itu cukup menggambarkan suasana hati eva malam itu.
hatinya hancur. bukan, bukan karna perbuatan oran lain yang membuatnya hancur. eva sadar hati nya yang sakit malam itu adalah hasil perbuatannya sendiri. konsekuensi dari keputusannya.

beberapa bulan yang lalu, eva mengenal seorang pria. pria yang tak banyak bicara seperti kebanyakan pria lain yang eva kenal yang suka membangga-banggakan dirinya. seorang pria dengan pemikiran dan pergaulan yang cukup luas dibalik pembawaannya yang kalem. dan eva mulai menaruh perhatian kepada pria tersebut.
seiring waktu berjalan, eva semakin dekat dengan pria ini. ody nama pria ini. sering jalan bareng, makan bareng, cerita-cerita tentang apa pun. dan itu membuat eva semakin tau tentang ody. ternyata ody cukup menyenangkan diajak berbagi cerita. ternyata ody cukup dewasa jika dibandingkan dirinya yang masih suka manja dan kekanak-kanakan.
eva mulai menaruh hati pada ody. makin hari,  eva  merasa semakin menyayangi ody. eva ingin memberi banyak hal kepada ody.
tpi...eva selalu dibayangii ketakutan di dalam hatinya. pengalaman buruknya mencintai seseorang membuat dirinya sangat protektif terhadap hatinya. eva sangat takut untuk merasakan sakit hati lagi. dia selalu berpikir dirinya adalah objek yang tak diinginkan oleh orang lain. tak pantas menerima cinta dari seseorang.
dan sore itu, eva telah mengambil keputusan. sebuah keputusan yang timbul karena kerendahan dirinya. ya, sampai sore itu, eva tak pernah merasa percaya  diri untuk menunjukkan rasa sayangnya kepada ody. dia terlalu takut ditolak. dan akhirnya, sore itu dia memutuskan untuk menjauhi ody. untuk melupakan ody.

sore itu, langit nampak mendung. eva mencoba menghubungi ody. karena takut mengganggu, eva hanya mengirimkan pesan singkat. sms nya pun dibalas ody. mereka sepakat untuk bertemu malam ini.

malam pun datang.
namun hujan.
eva bertemu ody seperti yang dijanjikan. kemudian eva mengungkapkan perasaannya kepada ody.
berhenti sejenak, mengambil nafas, eva langsung meneruskan perkataannya dan menyampaikan keputusan yang telah dibuatnya hari itu.
ody belum sempat berkata sepatah kata pun ketika dia melihat eva berdiri dan langsung pergi meninggalkannya.
hening.
tanpa kata.
menyisakan kebingungan di hati ody.

dan lihatlah sekarang. eva sedang menangis di kamarnya. menangis karena keputusannya.
tapi eva  adalah seorang yang keras kepala. sekali dia memutuskan, dia pasti melakukannya, walaupun itu menyakitkan hatinya.

ah...kau bodoh, eva. sangat bodoh.
lihatlah di luar sana. seorang pria menangis di bawah hujan. dia mencintaimu. tapi dia sadar, sekarang dia sudah tak dapat berbuat apa pun karena kamu telah memutuska untuk meninggalkannya, eva. meninggalkan nya hanya karena  ketakutan bodohmu.

dan cerita cinta pun berrakhir sampai di sini....menyisakan ketakutan di dalam seorang gadis bodoh dan tangisan  seorang pria dalam hujan

Sabtu, 28 Mei 2011

kita akan bertemu lagi

tergolek lemah di tempat tidurku membuatku banyak berpikir. berpikir tentang hal menyenangkan yang pernah kulalui dulu, berpikir tentang sakit yang kualami, bahkan tidak jarang aku berpikir untuk mengakhiri hidupku.

ini tahun ke 4 ku aku tidak dapat beraktivitas seperti manusia normal. beberapa waktu sebelumnya aku masih bisa berjalan keluar rumah. namun sekarang....untuk duduk saja aku harus dibantu. makan disuapi. mandi, dimandikan. aku tak mampu melakukan hal-hal kecil yang biasa dilakukan orang normal.
sakit ini kadang membuatku marah. aku harus tergantung orang lain, tapi tak jarang orang lain tak mengerti apa yang aku mau. aku ingin menikmati udara segar di luar sana, bukan tergolek lemah di tempat tidur ini. aku ingin melihat cucuku melakukan aktivitasnya, bercanda dan tertawa bersamaku. aku ingin melihat orang lalu lalang di jalan. aku ingin...aku ingin kembali seperti dulu...manusia normal yang melakukan aktivitasnya...

rasanya sepi sekali di tempat tidur ini sendiri. rasanya sedih sekali ketika mengetahui cucuku tertawa tapi aku tak bisa ikut tertawa bersama mereka.
tapi...aku sadar...mereka manusia normal. mereka punya aktivitasnya. mereka tak bisa terus menerus ada di sampingku, menemaniku, bercerita padaku, atau hanya sekedar duduk diam di sampingku.
mungkin aku telah menjadi beban mereka. penyakit tuaku ini membuatku tak bisa berbuat apa-apa. hanya pasrah.

hal yang kunanti-nantikan adalah ketika ada orang yang menjengukku. entah itu anakku, cucuku, tetanggaku, ataupun orang-orang dari gereja. walaupun tak lama, tapi aku merasakan ada semarak di dadaku. seakan bangkit kembali semangatku untuk melanjutka hidupku.
aku ingat ketika cucuku pulang dari tempat nya merantau dan membawakanku kue. rasa kue itu enak sekali. enak bukan karena kuenya, tapi karena cinta kasihnya yang kurasakan.
aku ingat ketika cucuku berpamitan pulang, ada uang yang dia tinggalkan untukku. aku tau aku tak bisa memakainya. aku pun tau cucuku mengerti akan hal itu. tapi aku senang menerimanya karena itu bentuk perhatiannya.

satu hal yang terus membuatku kembali untuk bersemangat dan melanjutkan hidupku ketika aku mulai berpikir untuk mengakhiri hidupku adalah cinta dari suamiku. suami yang sangat setia menemaniku. suami yang sangat sabar menolongku dan merawatku. suami...yang pasti mencintaiku.
aku pun mencintaimu, suamiku. meskipun kadang, ah sering kali aku memarahimu dan membentakmu karena kamu tidak mendengar perkataanku. aku tau, kamu tak sengaja melakukannya. itu karena pendengaranmu mulai berkurang akibat dimakan usia.
aku ingat kamu selalu memandikanku, menyisirku, menyuapiku, bercerita untukku, dan banyak hal lain yang telah kamu lakukan untukku.

tetapi sekarang....
mungkin waktuku di dunia ini cukup sampai sekarang saja. mungkin ragaku harus beristirahat untuk selamanya. mungkin mataku harus tertutup. ya, mungkin inilah saatnya aku kembali ke rumah Bapa.
jangan bersedih suamiku. aku memang meninggalkanmu saat ini, tapi kita pasti berjumpa di rumah Bapa.
jika kamu mulai kesepian, ingatlah, kita akan bertemu lagi.
jika kamu mulai merindukanku, ingatlah, kita akan bertemu lagi.
itu saja...ingatlah kita akan bertemu lagi.
anakku, cucu-cucu ku...
jangan sedih kutinggalkan. kita akan bertemu lagi.

terima kasih untuk setiap cinta dan perrhatian yang kalian beri. aku akan meninggalkan kalian. tapi ingatlah, kita akan bertemu lagi.

Kamis, 26 Mei 2011

perjalanan kenangan

entah akan hujan, entah tidak...tpi rasanya malam ini langit terang...terlihat bintang bersinar memancarkan senyumnya. senyum cemerlangnya...
aku duduk di balkon rumahku, tempat favoritku jika ingin sendiri..
menikmati angin sejuk, agak dingin...
entah akan hujan, entah tidak...tapi kupikir malam ini tak akan menjadi malam yang gerah...
angin malam berkejaran memberikan tariannya, tarian semilirnya...
aku duduk memandang langit, memandang bintang..
langit hitam namun cantik...cantik karena sinar manis sang bintang...
aku duduk ditemani segelas kopi yang akan menjaga mataku tetap terbuka sambil memandangi bintang satu per satu...mencoba menghitung, namun aku tau tak akan dapat kuhitung...

pikiranku kemudian berlari menjelajah alam ingatanku, menyusuri  liku-liku kenangan yang terbentuk..
kadang lariku kuperlambat...terlihat anak kecil berlari-lari riang berkejaran dengan impiannya...
kemudian kakiku berhenti di sebuah gedung tua tempat menimba ilmu, dan waktu itu hujan...ah, hujan..hujan dan kenangan...
tiba-tiba aku sudah tiba di sebuah taman penuh bunga, dan aku mencium wangi bunga yang sangat kusuka...wangi yang kuidentifikasikan dengan wangi yang manis..
sejenak aku berhenti, menikmati aroma manis yang mempesona...
tapi kemudian sesuatu jatuh dan menimpa kepalaku...cukup sakit, tapi aku rasa aku baik-baik saja...
aku lihat benda yang baru saja jatuh menimpaku itu...oh, ternyata buah kering yang jatuh dari rantingnya...
aku kembali meneruskan perjalanan kenanganku...
aku sampai di sebuah mata air...sejuk sekali rasanya jika aku bisa berendam di sana..
lalu kuputuskan untuk berendam sejenak, melepas lelahku dan menyegarkan badanku...
senang...tenang...
tapi itu tak lama...
sesuatu memaksaku naik ke tepian..entah sesuatu itu apa, tapi aku merasa takut berada di dalam air itu...
aku segera beranjak dan menjauh dari mata air itu..

kembali menyusuri jalanku...

kemudian aku tiba di depan sebuah kerajaan...
megah sekali..
kokoh sekali..
sangat mengagumkan..

dan tiba-tiba...
seseoarang memanggilku dari dalam..
aku seperti mengenal suaranya, suara yang sangat kusayangi..
ah...ternyata itu kamu..
memanggilku dari  dalam rumah dan menyuruhku masuk..
hmm...baiklah...sampai di sini petualangan kenanganku...
tak menunggu untuk dipanggil ketiga kalinya, aku pun masuk menyongsongmu yang baru saja pulang dari tempatmu bekerja..